Beberapa hari ini kita dikejutkan
dengan berita heboh yang sebenarnya sengaja diheboh-hebohkan yaitu kekerasan
seorang guru terhadap siswanya. What !!
kekerasan? Tidaklah layak ini disebut kekerasan sebab apa yang dilakukan
seorang guru adalah bentuk pendidikan akhlak.
Flashback ke jaman kita sekolah, ketika kita dihukum guru, apapun
hukumannya baik teguran sampai pukulan, kita tidak berani melapor ke orang tua,
sebab ketika kita melapor hukuman akan ditambah 2 kali lipat dari hukuman sang
guru.
Tapi dijaman sekarang, atas nama
HAM seorang guru tidak diperkenankan memukul, mencubit, dll Dengan asumsi siswa
yang dididik dengan memukul, mencubit, dll ketika besar akan membuat si siswa
akan menjadi keras. Kalau kita flashback lagi, apakah tamparan, pukulan,
cubitan kepada kita dulu manjadikan kita keras sekarang. Buktinya kita masih baik-baik
saja dan tidak merasa dendam kepada guru yang mendidik kita dulu.
Saat ini pun masih banyak wali
siswa yang menganut didikan lama dengan membiarkan para guru mendidik dengan
keras. Bahkan ada yang bilang “pulang
namapun akan saya terima” kalau itu merupakan didikan seorang guru
Medialah yang berperan penting dalam
mempublikasikan berita ini dan memberikan inspirasi para wali siswa yang kurang
faham betul mengenai Hakikat pendidikan. kalau kita pernah dengan banyak sekali
seorang guru yang dikeroyok siswa lantaran guru tersebut menegur, menasehati,
dll. Sungguh MIRIS. Dan sekali lagi itu tidak terekspos media
MAU DIBAWA KEMANA PENDIDIKAN INI.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
0 komentar:
Posting Komentar